Selasa, 03 Juli 2012

AsKep Diabetes Gestasional

A.    Pengkajian
1.      Sirkulasi
Nadi pedalis dan pengisian kapiler ekstrimitas mungkin menurun atau melambat pada diabetes durasi lama. Edema, peningkatan TD.
2.      Eliminasi
Dapat mengalami riwayat pielonefritis, infeksi saluran perkemihan berulang (ISK), nefrofati.
3.      Makanan/cairan
Polidipsi, polifagia.
Mual muntah.
Obesitas; penambahan BB berlebihan atau tidak adekuat (klien dengan DMG biasanya gemuk, klien IDDM biasanya tidak gemuk seeblum kehamilan)
Nyeri tekan abdomen
Dapat mengeluh mengalami hipoglikemia, glikosuria.
4.      Keamanan
Integritas/sensasi kulit lengan, paha, bokong, dan abdomen dapat berubah karena injeksi insulin yang sering.
Kerusakan penglihatan/retinopati mungkin ada.
Riwayat gejala-gejala infeksi dan/atau budaya positif terhadap infeksi, khususnya perkemihan atau vagina
5.      Seksualitas
Tinggi fundus mungkin lebih tinggi atau lebih rendah dari normal terhadap usia gestasi (hidramnion, ketidaktepatan pertumbuhan janin)
Riwayat neonatus besar terhadap usia gestasi (LGA), hidramnion, anomali kongenital, lahir mati tidak jelas
6.      Interaksi Sosial
Masalah/faktor sosioekonomik dapat meningkatkan risiko komplikasi.
Ketidakadekuatan atau kurangnya sistem pendukung yang bertanggung jawab (dapat secara negatif mempengaruhi kontrol diabetik)
7.      Penyuluhan/pembelajaran
Berat badan klien saat lahir kemungkinan 4 kg atau lebih
Dapat mengeluh masalah/perubahan baru pada stabilitas diabetes
8.      Pemeriksaan Diagnostik
Hemoglobin glikosida (HbA 1c) menunjukkan kontrol diabetik (HbA 1c) lebih besar dari 8,5% khususnya sebelum kehamilan,membuat janin pada beresiko anomali kongenital).
Kadar glukosa serum acak: menentukan kontrol diabetik segera
Kadar keton urine: menentukan status nutrisi
Budaya urine: mengidentifikasi ISK asimptomatik
Protein dan klirens kreatinin (24 jam): memastikan tingkat fungsi ginjal, khusus pada diabetes durasi lama
Tes fungsi teroid: menentukan data dasar dan atau mengidentifikasi yang menyertai hipotiroidisme atau hipertiroidisme.
Hemoglobin/ hematoktit (Hb/Ht) : dapat menunjukkan anemia
Kadar trigliserida dan kolesterol: mungkin meningkat
Kadar estriol: menandakan tingkat fungsi plasenta
Tes toleransi glukosa (GTT): meningkatkan pada gestasi minggu ke-20 atau 28
Albumin glikosida: mengukur; skrin terhadap DMG. (bila hasil skiring positif, GTT dan Tes Challenge glukosa harus dilakukan pada gestasi minggu ke-24 sampai 28, untuk memeriksa diabetes gestasional).
Elektrokardio gram (EKG) : dapat menunjukkan perubahan fungsi kardiovaskular pada diabetes durasi lama
Kultur vagina: mungkin positif untuk kandida albikan (infeksi monilia)
Tes non stres (NST): dapat mendemonstrasikan penurunan respon janin pada aktivitas maternal.
Seri ultrasonografi: menentukan adanya makrosomia atau retardasi pertumbuhan intra uterus (IUGR)
Kontraktion stres test (CST) , oksitosin Challenge Test (OCT) : hasil positif menandakan insufisiensi plasenta.
Amniosentesis : memastikan maturitas paru janin dengan menggunakan rasio Lessitin terhadap spingomielin (L/S) atau adanya postfatidilgliserol (pg)
Kritria profil biofisik (BPP) : mengkaji kesejahteraan/maturitas janin.
9.      Perioritas Keperawatan
a.       Menentukan kontriol diabetik segera dan sebelum minggu ke-8
b.      Mengevaluasi kesjahteraan klien/janin terus-menurus
c.       Mencapai dan mempertahankan normoglikemik (Euglikemia)
d.      Memberikan informasi yang tepat bagi klien atau pasien

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Lady Gaga, Salman Khan